Beberapa orang lebih memilih untuk menikmati film dengan menonton di bioskop resmi atau dengan caranya sendiri ?

 Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan popularitas dalam dunia film di Indonesia. Sebagaian orang dan dari berbagai kalangan mempunyai caranya sendiri untuk menikmatinya. Contohnya adalah menikmati film dengan menonton streaming online atau bisa kita sebut bajakan. Dengan teknologi dan fasilitas yang memadai dan mewadahi film bajakan tersebut, itu sangat mempermudah kalangan anak muda untuk lebih menghemat saat menunggu film tayang di bioskop. Perbandingan yang begitu jauh dengan menonton di bioskop, meskipun hak ini melanggar hak cipta, tetapi ada berbagai alasan-alasan orang yang memilih untuk menonton film bajakan dari pada menonton di bioskop, salah satunya karena faktor ekonomi, kenyamanan, dan aksebilitas. Untuk faktor ekonomi, dengan harga tiket bioskop yang terus meningkat ditambah dengan biaya tambahan seperti transformasi dan makanan ringan, membuat sebagaian orang merasa lebih hemat melihat film bajakan. Karena Masyarakat, terutama kalangan anak remaja sekarang yang belum menghasilkan uang sendiri atau belum bekerja, mereka memilih cara yang labih terjangkau untuk menikmati hiburan tanpa perlu menguras kantong. Selain itu, ketersediaan film bajakan lebih cepat tersedia setelah perilisan resmi di bioskop dan dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk kita para penonoton. Beberapa film bahkan dapat diakses secara online sebelum tanggal rilis resminya, memberikan eksklusif kepada mereka yang ingin menjadi penonton pertama difilm tersebut.

“Film bajakan ini sebagai opsi yang menarik bagi para penggemar yang tidak sabar menunggu untuk melihat film terbaru dari sutradara atau actor favorit mereka.” Ujar Ayu. Dan untuk kenyamanannya sendiri, “film bajakan memberikan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh bioskop, para penonton dapat menikmati film favoritnya mereka di kamar atau di rumah tanpa harus khawatir tentang jadwal penayangan atau kemungkinan keterlambatan. Selain itu, dengan adanya teknologi streaming, film bajakan dapat diakses kapan saja dan di mana saja, penonton bisa menyesuaikan hiburan dengan gaya hidupnya masing-masing.” Ujar Lestari (dengan sudut pandang negative). Tidak dapat dipungkiri faktor sosial juga ikut mempengaruhi keputusan untuk memilih film bajakan, karena film tersebut menjadi lebih mudah didapat atau ditonton dengan ketersediaan konten bajakan tersebut. Masyarakat juga, tanpa harus khawatir tentang twist cerita, spoiler film, dan perbedaan jadwal menonton, hal ini menciptakan pengalaman sosial yang kuat di antara para penonton, meskipun mereka mungkin tidak menonton film secara bersama-sama di bioskop. Selain itu, “aksebilitas menjadi pertimbangan utama, dengan perkembangan teknologi yang sekarang semakin melesat, film bajakanpun dapat diunduh atau diakses dengan mudah melalui berbagai platform online. Hal ini memudahkan penonton untuk menonton film favoritnya mereka, kapan pun dan dimana pun tanpa harus pergi ke bioskop.” Kata Niluh

Untuk alasan-alasan yang di atas dapat disimpulkan bahwa fenomena menonton film bajakan semakin mendominasi, karena faktor ekonomi, ketersediaan cepat, kenyamanan, dan aspek sosial yang menarik bagi Sebagian besar penonton tersebut. Meskipun demikian, kita harus menyadari dampak negatifnya terhadap industri-industri film dan mencari cara yang lebih etis untuk mendukung keberlanjutan para pembuat karya film tersebut. Dan meskipun alasan-alasan ini memberikan pemahaman mengapa beberapa orang memilih film bajakan tersebut, tetapi perlu diingat juga bahwa pembajakan itu tetap sistem ilegal dan melanggar hak cipta. Sistem pembajakan ini dapat merugikan industri film dan para pembuat karya seni , oleh karena itu pentingnya untuk mencari alternatif legal yang dapat memenuhi hiburan tanpa melanggar aturan dan etika. Berdasarkan hasil wawancara di atas, menunjukkan bahwa semakin meningkatnya sosial media terhadap perfilmman, semakin tinggi juga dampak-dampak industri perfilmman yang akan terancam.

Nama : Nizaria Kusumastuti

Nim : 23041184342

Kelas : 2023-H