MATCHA, CITA RASA POPULER YANG KINI MENDUNIA

 Surabaya (29/11/2023) – Gaya hidup masyarakat Indonesia selalu berubah mengikuti zaman yang semakin modern. Namun, dari dulu tak dapat diubah bahwa masyarakat Indonesia menyukai satu minuman yang biasa kita seduh, yakni teh. Hampir setiap hari masyarakat Indonesia menyeduh minuman tersebut dimanapun dan kapanpun kamu berada.

 Survei dari beberapa riset lembaga seperti MARS, AC Nielsen, dan SWA menunjukkan bahwa sejak 1999 terdata 95% tingkat penjualan teh dipasar. Bahkan riset dari MARS menunjukkan terdapat lima kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, dan Semarang dengan minat tinggi terhadap minuman teh dibandingkan kopi yang hanya dikonsumsi 79% penduduk Indonesia.

 Meskipun jumlah peminat terhadap teh hitam lebih tinggi dibandingkan teh hijau. Kini teh hijau mulai memasuki tren dunia. Berawal dipopulerkan oleh Jepang, kemudian berlanjut di Singapura, Taiwan, dan China. Menyusul kemudian yaitu Filipina dan Thailand. Sedangkan Indonesia terlambat, meskipun Indonesia termasuk sebagai negara terbesar penghasil teh setelah empat negara lainnya.

 Teh hijau diproduksi dengan olahan yang berbeda dibandingkan teh lainnya karena tidak perlu melalui prosedur fermentasi. Oleh karena itu, teh hijau merupakan salah satu teh yang menyehatkan karena mengandung antioksidan alami yakni polifenol, yang membantu mengahambat pertumbuhan sel kanker kulit.

 Dilansir pula hasil penelitian dari Universitas Murcia di Spanyol dan John Innes Center di Inggris yang menemukan kandungan EGGG, yang juga dapat mengikat sel kanker dengan enzim spesifik. Dan menakjubkannya kandungan EGGG dalam teh hijau ini lima kali lipat dibandingkan teh lainnya.

 Dan kini memasuki era modern, salah satu cita rasa dari teh hijau sedang mendunia. Salah satu jenis teh hijau yang biasanya disamakan dengan green tea, padahal dari sudut cita rasanya saja sudah berbeda. Karena jenis teh hijau ini memiliki cita rasa yang lebih tajam dibandingkan green tea, adanya rasa pahit, manis, serta earthy dalam jenis teh hijau yang satu ini.

 Matcha, jenis teh hijau yang kini sedang digemari berbagai kalangan masyarakat, terutama di Indonesia. Kini bubuk matcha tidak hanya dapat diseduh menjadi teh saja. Bentuk lain sudah dapat ditemukan sebagaimana yaitu, latte, pastry, maupun eskrim pun kini identik dengan warna hijau matcha.

 “ Mungkin warna hijau identik sayuran ya, tapi nyatanya saya ngga terlalu suka sama sayuran. Dan untuk matcha sendiri, dia punya gaya yang khas, dia lebih pekat rasanya dari green tea dan aromanya bikin rileks. Jadi, kadang emang banyak yang tertarik dengan matcha karena dia pahit dan bisa buat rileks mungkin. Kalo untuk saya sendiri saya suka matcha karena dia rasanya ya itu tajam tapi yang manis, dan untuk olahan saya lebih suka dia dalam bentuk minuman, “ ujar Puput (19) seorang yang kini menduduki bangku perkuliahan semester awal.

 Dikutip pula dari halodoc, bahwa perbedaan antara green tea dan matcha terdiri dari tiga hal. Perbedaan tersebut yakni dari awal proses pengolahan, kemudian rasa, dan yang terakhir bentuk akhir dari pengolahannya. Namun, untuk jaminan kesehatannya sendiri keduanya memiliki sisi yang seimbang, karena memang berasal dari satu jenis yakni, Camellia sinensis.

 Kandungan yang dimiliki matcha mengandung seluruh nutrisi pada teh hijau. Hal ini memunculkan hasil survei dari Healthline, yang mengungkap bahwa berbagai manfaat terdapat dalam bubuk halus matcha. Seperti dapat membantu melindungi hati, meningkatkan kesehatan jantung dan kerja otak, serta membantu penurunan berat badan.

 “ Mengonsumsi matcha untuk pribadi biasanya untuk menambah mood, dan ternyata konsumsi matcha ngga buat berat badan naik, jadi rileks banget kalo habis minum matcha gitu. Dan hal itu yang buat istilahnya ya saya termasuk penyuka matcha mungkin, “ papar Andin (21)

 “ Matcha emang lagi trending sekarang, tapi jujur aku ngga suka soalnya rasanya kaya rumput, pahit gitu. Aku ngga tau bagian mananya yang buat semua orang suka dan jatuh cinta sama matcha hijau gitu, tapi mungkin emang selera setiap orang beda jadi ya pasti pendapatnya beda juga, “ ulasan sosok Lily yang mengungkap bahwa dia salah satu dari sekian orang yang tidak menyukai matcha

 Nyatanya meskipun matcha kini populer diberbagai negara, banyak sebagian masyarakat yang tidak menyukai cita rasa pahit dari jenis teh hijau yang satu ini, mungkin.

Nama : Keyne Syifaul Izzah

Kelas : 2023 H

NIM : 23041184349


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINDAKAN CORET-CORET TEMBOK MERUSAK PEMANDANGAN KOTA

DAMPAK BALIHO UNTUK KENYAMANAN UMUM

Baliho Prabowo Mendukung Gerakan Bersama Indonesia Maju