BUDAYA LITERASI DI INDONESIA YANG KURANG

 Semakin berkembangnya zaman kini teknologi juga ikut berkembang di berbagai aspek kehidupan manusia. Teknologi yang setiap saat semakin canggih dapat dipergunakan dalam membantu pekerjaan manusia, terutama pada pelajar-pelajar di Indonesia. Penggunaan teknologi oleh para pelajar kini bukan hanya dibidang pendidikan saja, mereka lebih banyak menggunakan teknologi kini untuk bermain.

 Permainan anak-anak yang kini berbasis internet membuat aktivitas mereka di luar penggunaan teknologi tersebut menjadi semakin berkurang. Dan dampak yang didapatkan oleh para pelajar kini tidak hanya positive yakni dalam membangtu pencapaian pendidikan mereka agar lebih luas, namun pengaruh negative pun mengiringi setiap aktivitas anak-anak.

 Seiring berjalannya waktu aktivitas-aktivitas para pelajar tidak dapat seimbang. Padahal seharusnya anak-anak semakin berkembang maka mereka harus siap dalam menghadapi dunia luar. Pembentukan karakter dan semacamnya juga dibutuhkan, namun pembekalan akan dunia luar dapat mereka dapatkan jika mereka membiasakan diri untuk membaca.

 Membaca merupakan salah satu hal yang wajib hukumnya bagi pelajar. Karena dari banyaknya buku yang dibaca oleh mereka dapat menghasilkan suatu ilmu, ataupun pengetahuan akan hal baru yang belum mereka dapatkan, sehingga ketika mereka tidak tau mereka akan lebih sering bertanya atau akan mencari tau lebih dalam lagi.

 Didapatkan pendapat dari salah satu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, ia berkata bahwa “ budaya literasi di Indonesia kurang, bahkan kurang banget. Karena kadang kebanyakan Masyarakat mudah percaya pada berita hoax, dan Masyarakat tersebut tidak dapat menggali informasi lebih dalam dan langsung percaya akan berita-berita yang tersebar “

 “ Indonesia tuh krisis sih emang kalo masalah membaca, ya soalnya anak zaman sekarang kan malam gitu bawaannya. Mereka lebih suka nge game daripada membaca “ ucap temannya menanggapi. Lalu dijelaskan bahwa seharusnya kesadaran Masyarakat akan budaya membaca dapat ditingkatkan secara perlahan. Misalnya dimulai dari diri kita, apalagi kita saat ini adalah seorang mahasiswa yang mana setiap tugasnya pasti berhubungan dengan jurnal, jadi harus dibiasakan untuk literasinya agar terbiasa dan dari hal tersebut kita juga akan mendapatkan wawasan baru. Jadi membaca itu tidak akan pernah sia-sia.

 Jadi, mari kita sebagai generasi penerus bangsa untuk meningkatkan budaya literasi bangs akita yang semakin krisis ini. Dimulai dari diri sendiri, meskipun tidak menyukai hal-hal yang berbau dengan tulisan maupun bacaan, setidaknya kita tidak terlalu jauh dengan literasi. Karena banyaknya membaca dapat memberikan kita wawasan luas tentang dunia ini.

Keyne Syifaul Izzah

23041184349 / 2023 H


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINDAKAN CORET-CORET TEMBOK MERUSAK PEMANDANGAN KOTA

DAMPAK BALIHO UNTUK KENYAMANAN UMUM

Baliho Prabowo Mendukung Gerakan Bersama Indonesia Maju