SEDIKIT KISAH LIKA-LIKU DALAM KEHIDUPAN MENJADI SEORANG GURU

 Jombang – Mulai dari kemarin, hari ini, besok, bahkan sampai kapanpun itu, pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan. Tidak hanya sebagai upaya pembelajaran, pendidikan mengatur segala aspek kita dalam memandang dan bertindak pada kehidupan ini. Pendidikan dibutuhkan bagi setiap manusia yang menjalani kehidupannya, entah dalam kondisi apapun itu.

 Dalam bidang pendidikan itu sendiri, aspek ini tidak akan berjalan tanpa bantuan kuat dalam pondasinya. Seperti halnya mesin yang membutuhkan listrik atau apapun itu untuk menggerakkan mesin tersebut, pendidikan sendiri memiliki penyokong kuat di belakang berjalannya bidang tersebut, yakni sosok guru. Seorang tenaga kerja yang memberikan bekal pendidikan pada setiap orang yang menempuhnya, entah dalam suatu lembaga atau tidak.

 Guru menjadi peran utama dalam suatu lembaga untuk menyebarkan setiap bentuk pendidikan itu sendiri. Entah dalam bentuk pembelajaran dalam agama, moral, dll. Guru menjadi sorotan keberhasilan pendidikan yang ditempuh setiap orang. Ketika seorang tersebut sangatlah tinggi derajatnya, maka dibelakang keberhasilannya ada sosok guru yang menjadi pendampingnya dalam setiap permasalahan yang ada.

 Dan ini suatu kisah sosok perempuan, yang dalam hidupnya tidak hanya menjadi seorang ibu, namun beliau juga menjadi sosok guru. Menjalani dua pekerjaan tersebut tidaklah mudah. Dalam rumah tangga sendiri, ia harus mengurus suami dan anak-anaknya, belum lagi ketika beliau menjadi sosok ibu pengganti di sekolah bagi anak muridnya.

 Eli, sosok perempuan yang kini berusia 46 tahun itu membagikan sedikit kisahnya dalam menjadi seorang guru. ia lahir di Surabaya dalam lingkup keluarga yang bisa dikatakan kurang berkecukupan. Menjadi anak pertama apalagi perempuan tidaklah mudah baginya, apalagi ketika ia harus menanggung beban untuk mengurus adiknya.

 Sejak kecil ia sudah diharuskan untuk membantu kedua orangtua nya dalam bekerja, belum lagi sambil mengurus kedua adiknya. Dalam setiap pendidikan yang ditempuh, ia akan berjualan di sekolah atas perintah orangtua nya. Sampai dititik dimana ia akan melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, namun hal tersebut ditolak ayahnya lantaran biaya yang besar.

 Namun, sejatinya ia adalah perempuan dengan pemikiran bahwa pendidikan nya harus tinggi meskipun lembaga yang dituju tidaklah selalu dengan derajat tinggi. Akhirnya, Eli bekerja keras agar bisa masuk dalam perguruan tinggi dan mendapatkan beasiswa. Hal tersebut tercapai, bahkan ia lulus dengan gelar cumlaude dan menjadi lulusan terbaik.

 “ Saya lulus bukan dengan title guru, saya lulusan Teknik industri. Ya emang itu yang bikin heran, saya lulus Teknik tapi kini saya bekerja menjadi guru, tapi ya hidup siapa yang tahu. Bahkan jika saat ini seseorang sangat ingin mengejar sesuatu dan ketika dijalani saat ini, memangnya hal tersebut akan jadi takdir kita di esok hari, jadi kalo saya ya menjalani yang aja biarin mengalir sendirinya, “

 Eli menceritakan bahwa ia sempat bekerja di pabrik setelah menikah karena memang ia lulusan Teknik industry. Namun, nyatanya lima tahun setelah menikah ia tidak segera dikarunia anak. Hal itu membuatnya gelisah, apalagi dengan segala cara bahkan dibawa dokter pun mereka hanya berkata bahwa kondisinya baik-baik saja.

Dan akhirnya saat dibawa oleh suaminya kepada seorang ustadz. Ustadz tersebut menjelaskan bahwa pekerjaan Eli di pabrik sangatlah berat dan hal itu yang membuatnya susah untuk mempunyai bayi.

“ Jadi saya ngga kerja di pabrik lagi, dan alhamdulillah punya anak tiga sampai saat ini. Semenjak keluar dari pabrik, akhirnya saya memutuskan untuk bekerja sebagai guru. Awalnya karena saya merantau ke papua mengikuti suami, saya menjadi dosen sekitar 2 tahun disana, “

“ Lambat laun saya pindah ke Surabaya disana saya buka les-les an sekitar 6 tahun lah. terus saya ikut suami ke Jombang kota tempat tinggalnya. Dan sampai saat ini saya jadi guru di SMP dan MI dekat rumah, juga buka les-les an di sore hari, “

Namun, saat ini Eli harus mempunyai title guru agar dapat tetap bekerja sebagai guru di sekolah dan mendapatkan gaji seperti lainnya. Akhirnya, Eli kini menempuh pendidikan lagi di UT Surabaya untuk mendapatkan title guru.

Nama : Keyne Syifaul Izzah

Kelas : 2023 H

NIM : 23041184349


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TINDAKAN CORET-CORET TEMBOK MERUSAK PEMANDANGAN KOTA

DAMPAK BALIHO UNTUK KENYAMANAN UMUM

Baliho Prabowo Mendukung Gerakan Bersama Indonesia Maju